04 September 2009

Jl. Laban RT 01 RW 05 Dk. Jatimerta Ds. Jatibogor - Suradadi - Tegal

Neng kidule masjid Al Azhar Dk. Jatimerta, ana umah cete warnane ijo kuwe umae enyong. dibangun awal 2007 terus wulan juline nembe tak tenggoni soalen sebelume kerja neng Jakarta. awale ya tenggoni dewekan, wong waktu kuwe durung nduwe bojo sih. sebenere ning ngiringane umah ana jaratan, tapi ya enyong sih biasa-biasa bae. maunen sih rada wedi, tapi tak pikir-pikir ning wedi terus berarti nggal dinane enyong uripe ora bahagia...

Menurute enyong sing penting aja mikir sing ora-ora, kuwe malah ndadekena wedi maring sing arane setan. padahal wong sing wedi juga urung tentu wis pernah weruh setan kuwe.
mbokaten ana sing pan dolan ya ancer-ancere kuwe miki.. ning wis teka masjid Al Azhar engko maring ngalor sekitar 100 meteran. angger sing arah liyani berarti langsung bae ndeleng plang sing ana tulisane DIMAS photocopy umahe warnane ijo.
angger umae wong tuane aku neng mbang kulone sing ana benkgel pit karo tokonan.

saiki enyong wis mbojo karo wong pemalang, otomatis uripe wis ora dewekan. mulai tanggal 31 Agustus wingi aku nyoba mbuka usaha kursus komputer paket office. muride tak nembe 3, tapi awit mulai kuwe aku olih pengalaman sing berharga. mudah-mudahan mengarepe ngajare luwih sip, terus muride nambah terus, amin..
Selengkapnya...

03 September 2009

ANDA PERNAH MERASAKAN GEMPA BUMI..???

2 September 2009 sekitar pukul 14.50, saya duduk di dalam rumah sambil membaca buku mengisi waktu senggang setelah sebelumnya melayani beberapa pembeli. Dengan suasana santai dan hembusan angin membuat keadaan menjadi lebih enak untuk melepas lelah.
namun selang beberapa menit kemudian

masih dalam posisi tubuh bersandar pada kursi yang menempel pada tembok, saya merasakan adanya gerakan pada tubuh. Awalnya saya menduga adanya ganjalan pada kaki kursi yang saya tempati. Namun setelah saya cek ternyata bukan dari kursi tersebut. Ada juga sedikit perasaan khawatir barangkali jatuh pingsan karena suatu hal, terlebih waktu itu sedang berpuasa. Karena masih bingung dengan peristiwa yang sedang terjadi, akhirnya saya keluar rumah dengan berspekulasi akan terjadi gempa.
ternyata dugaan saya benar, dari beberapa warga sekitar mengatakan mereka juga merasakan hal sama seperti yang saya alami.
Dengan sikap waspada, saya memanggil isteri yang sedang memasak di dapur dengan maksud bersiap siaga jika gempa atau sampai tsunami terjadi. ternyata Isteri saat itu tidak tahu telah terjadi gempa kecil, karena mungkin posisi badan tidak menempel pada dinding. akhirnya saya suruh dia untuk berada di tempat yang teduh dan menjauhi bangunan rumah atau sesuatu yang berpotensi roboh jika terjadi gempa.
masih dalam waspada tsunami, saya sempat berfikir mau menyelamatkan isteri kemana, pakai apa, yang perlu dibawa apa, bagaimana dengan kondisi janin dan isteri saya nanti.
namun Alhamdulillah,.. persitiwa tersebut tidak sampai terjadi. dan dari kejadian itu, saya mengambil hikmah agar senantiasa selalu bersyukur. karena sampai saat ini, saya dan sekeluara beserta lingkungan tempat tinggal masih bisa merasakan hidup tenang, tentram dan nyaman tanpa bencana.
semoga kita terhindar dari marabahaya, amin...
Selengkapnya...

01 September 2009

"PENUNGGU" TRAFO

Alhamdulilllah,... akhirnya dipindah juga. Itulah kata yang terucap seiring dengan dipindahkannya trafo milik PLN yang terletak tepat di depan rumah milik saya. Trafo yang selama ini sering mengusik dan membuat was-was beberapa warga tersebut akhirnya diganti dan dipindah ke lokasi tiang listrik yang lain.

Sebenarnya saya tidak mempersoalkan adanya trafo yang terpasang di tiang depan rumah selama trafo tersebut aman dan kuat untuk beroperasi. Akan tetapi seperti yang sering terjadi dan disaksikan warga, dari awal penggantian trafo tahun 2008 s/d tahun 2009 telah terjadi 5 kali korsleting dan timbul percikapan api hingga beberapa kali ledakan. Dan tentunya, saya dan isteri sebagai pemilik rumah yang dekat dengan trafo tersebut merasa was-was akan kemungkinan yang bisa saja terjadi jika percikapan api dari trafo tersebut mengenai rumah kami.

Beberapa sumber dari para pekerja proyek pemasangan trafo tersebut ada yang mengatakan bahwa hal tersebut terjadi karena ketidakstabilan pemakaian listrik,atau bisa juga ada beberapa warga yang "nakal" dalam pemakaian listrik.

menurut saya pribadi, besarnya pemakaian listrik di lingkungan kami dibandingkan wilayah yang lain sepertinya tidak ada perbedaan yang signifikan. kalaulah korsleting itu dikarenakan pemakaian listrik yang serentak, itu ya karena memang pemakaiannya berdasarkan kebutuhan pada saat itu.

Kemudian masalah warga yang memakai listrik saecara ilegal, sebenarnya bisa saja dilakukan sweeping di lingkungan kami. Yang penting Intinya adalah TIDAK ADA YANG MERASA DIRUGIKAN, TITIK

Dan sekarang saya bisa duduk nyaman di depan rumah, setelah akhirnya trafo tersebut dipindah ke tiang listrik yang lain. Namun pemindahan tersebut bukan karena kuatnya otot atau lantangnya suara saya menghadapi permasalahan itu, tapi lebih dikarenakan faktor mistis yang berada di dalamnya.

Dengan seringnya warga melihat trafo tersebut mengeluarkan percikan api, banyak warga berkesimpulan bahwa di tiang listrik tersebut ada "penunggunya". Dan dengan banyaknya informasi warga yang masuk ke PLN, akhirnya trafo tersebut diganti kemudian dipasang di tiang listrik lainnya yang jaraknya kurang lebih 50 meter.

Bagi saya, bukanlah sesuatu yang menarik manakala hal tersebut dikaitkan dengan faktor mistis. Tapi dalam hal ini, saya mendukung sepenuhnya alasan warga mengenai adanya Jin penunggu tiang listrik tempat trafo terpasang itu. Karena yang terpenting bagi saya adalah trafo tersebut segera dipindah, agar tidak menimbulkan perasaan panik pada warga saekitar khususnya kami pemilik rumah yang dekat dengan trafo tersebut.

Dan tak lupa juga saya sampaikan banyak terima kasih kepada para warga yang telah menceritakan hal-hal mistis pada pihak PLN, hingga mereka percaya.
thanks for All, I Love You Fullllllllll...
Selengkapnya...